counter

Friday, March 18, 2016

KALIGRAFI MASJID KABUPATEN BEKASI

Konsep Seni Menurut Perspektif Islam


 Oleh: Dato’ Dr. Mashitah Ibrahim
Timbalan Menteri di Jabatan Perdana Menteri
KESENIAN Islam adalah kesinambungan daripada kesenian pada zaman silam yang telah berkembang dan dicorakkan oleh konsep tauhid yang tinggi kepada Allah s.w.t. kesenian islam memiliki khazanah sejarahnya yang tersendiri dan unik. Kesenian Islam terus berkembang di dalam bentuk dan falsafahnya yang berorientasikan sumber Islam yang menitikberatkan kesejajaran dengan tuntutan tauhid dan syara’.
Dalam jiwa, perasaan, nurani, dan keinginan manusia tertanamnya rasa sukakan keindahan dan keindahan itu adalah seni. Sebenarnya,  kesedaran mengenai keindahan adalah satu faktor yang amat penting dalam Islam. Antara faktor yang penting dalam seni ialah hakikat, ketulenan/kesucian, kejujuran dan semua ini terjalin dalam jiwa orang-orang Islam. Seni menjadi bahan perantaraan yang menghubungkan satu jiwa pencipta dengan satu jiwa lain, iaitu pengamat.
Seni adalah sesuatu yang bersifat abstrak, dapat dipandang, didengar dan disentuh oleh jiwa tetapi tidak dapat dinyatakan melalui kata-kata. Sukar untuk mentakrifkan seni secara tepat sesukar untuk menerangkan konsep keindahan dan kesenangan itu sendiri.
Al-Farabi menjelaskan bahawa seni sebagai ciptaan yang berbentuk keindahan. Al-Ghazali pula menjelaskan seni dengan maksud kerja yang berkaitan dengan rasa jiwa manusia yang sesuai dengan fitrahnya.
Menurut perspektif Islam, daya kreatif seni adalah dorongan atau desakan yang diberikan oleh Allah yang perlu digunakan sebagai bantuan untuk ‘memeriahkan’ kebesaran Allah. Berseni haruslah bermatlamatkan kepada perkara-perkara makruf (kebaikan), halal, dan berakhlak. Jiwa seni mestilah ditundukkan kepada fitrah asal kejadian manusia kerana kebebasan jiwa dalam membentuk seni adalah menurut kesucian fitrahnya yang dikurniakan Allah s.w.t. Fungsi seni lebih kurang sama dengan akal supaya manusia menyedari perkaitan antara alam, ketuhanan dan rohani atau dengan alam fizikal. Lantas ia menyedari keagungan Tuhan dan keunikan penciptaan-Nya.
Konsep kesenian menurut perspektif Islam ialah membimbing manusia ke arah konsep tauhid dan pengabadian diri kepada Allah s.w.t. Seni dibentuk untuk melahirkan manusia yang benar-benar baik dan beradab. Motif seni bermatlamatkan kebaikan dan berakhlak. Selain itu, seni juga seharusnya lahir sebagai satu proses pendidikan yang bersifat positif dan tidak lari daripada batas-batas syariat.

sumber: klik disini
 



 

KALIGRAFI MASJID KABUPATEN BEKASI 1


Sejarah Panjang Seni Kaligrafi Islam

Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad dalam bahasa Arab dengan perantaraan malaikat Jibril. Baginda menerima wahyu dan menyiarkannya sampai wafat pada tahun 632 M, sesudah itu wahyu tidak turun lagi dan penyebarannya dari orang mukmin yang satu kepada yang lain secara lisan oleh para Huffaz (mereka yang hafal al-Qur’an dan dapat membaca dalam hati).
Pada tahun 633, sejumlah huffaz ini terbunuh dalam peperangan yang timbul setelah wafatnya Nabi. Ini memberikan peringatan kepada kaum Muslimin, khususnya Umar bin Khatab. Umar mendesak Khalifah pertama Abu Bakar supaya mengerjakan penulisan al-Qur’an.
Juru tulis Nabi, Zayd bin Thabit diperintahkan menyusun ian mengumpulkan wahyu ke dalam sebuah kitab, yang kemudian ditetapkan oleh Khalifah ketiga, Usman, pada tahun 651. Penyusunan yang disucikan ini kemudian disalin ke dalam empat atau lima edisi yang serupa dan dikirim ke wilayah-wilayah Islam yang penting untuk digunakan sebagai naskah kitab yang baku.
Abad ke-13, di mana bersama Yaqut, adalah abad kehancuran dan pembangunan kembali di negeri Islam Timur. Penghancuran tu terjadi akibat serbuan Jengis Khan (1155-1227) dan pasukan Mongolnya, dan memuncak dengan ditaklukannya Bagdad oleh putranya Hulagu pada tahun 1258 dan kejatuhan terakhir kekhalifahan Abbasiyyah.
Pembangunan kembali hampir secara langsung oleh pemantapan kekuasaan Mongol, dan putera Hulagu, Abaga (1265-82), adalah penguasa pertama yang memberikan gelas Il- Khan (penguasa Suku) bagi dinasti baru tersebut.
Adalah sangat menakjubkan bahwa Islam mampu, setelah dihancurkan sedemikian rupa, bangkit kembali dan meneruskan vitalitasnya yg tak pernah berkurang. Kurang dari setengah abad setelah kehancuran Bagdad, Islam memperoleh kemenangan atas penakluknya yang kafir, sebab, tidak hanya buyut Hulagu, Ghazan (1295-1305) memeluk Islam, melainkan dia juga yang menjadikan Islam sebagai agama resmi seluruh negeri yang diperintahnya.
Ghazan menjadi seorang Muslim ya terpelajar, teguh dan membaktikan sebagian besar hidupnya demi kebesaran Islam dan kebangkitan kembali kebudayaannya. Dia memberikan dorongan yang amat besar terhadap seni Islam, termasuk kaligrafi dan penyalinan buku!
Tradisi ini dilanjutkan oleh saudara dan penggantinya Uljaytu (1306-16), yang pemerintahannya berlimpah dengan kebesaran seni dan kemajuan sastra. Dia beruntung memiliki menteri dua tokoh yang berpikiran terang, Rashid al-Din dan Sa’d al-Din, yang mendorong dia melindungi kaum terpelajar, para seniman dan ahli kaligrafi.
Di bawah kekuasaannya, seni kaligrafi dan penerangan Il-Khanid mencapai puncaknya, sebagaimana dapat dilihat dari salinan al-Quran yang sangat indah dalam tulisan Rayhani yang ditulis atas perintah Ulyaytu dan disalin serta diperterang pada tahun 1313 oleh Abd Allah ibn Muhammad al-Hamadani.
Pendekar kaligrafi yang lain pada masa awal dinasti Il-Khan, yang dibimbing oleh Yaqut, adalah Ahmad al-Suhrawardi, yang meninggalkan untuk kita salinan al-Qur’an dalam tulisan Muhaqqaq tahun 1304.
sumber: klis disini 


Tuesday, March 15, 2016

KALIGRAFI MASJID PEBAYURAN - BEKASI 087879307902

Fungsi Kaligrafi Islam

Fungsi Kaligrafi Islam pada prinsipnya dibagi menjadi dua bagian, yaitu sebagai media komuniksi dan media ekspresi.
1.  Media Komunikasi
Sebagai media komunikasi, tulisan dijadikan sebagai alat untuk menyampaikan pesan, dari seseorang ke orang lain dari komunikan ke receiver (penerima). Melalui  tulisan, orang bisa menuangkan ide-ide dan buah pikirannya. Dengan tulisan, kita dapat mengetahui karakter seseorang, misalnya: pemarah, penyabar, ulet, atau orang yang tekun.
Tulisan yang kecil-kecil, teratur dan halus mengidentifikasikan keuletan dan ketelitian penulisnya. Tulisan yang besar-besar dan tidak teratur bisa diartikan sebagai suatu ketergesa-gesaan. Sehubungan dengan itu Muhammad Thahir Ibnu  Abdal  Kadir al Kurdi menyatakan bahwa, tulisan dapat menggambarkan postur tubuh seseorang, misalnya tulisan dengan susunan pendek dan rapat cenderung ditulis oleh orang berpostur tubuh pendek. Demikian pula orang yang tinggi cenderung menulis secara jarang dan tinggi pula. Bahkan seseorang yang peka melihat sebuah tulisan dapat membedakan antara  tulisan pria dan wanita, tulisan wanita lelih molek dari tulisan pria yang setara. Namun pada kenyataannya  tidak banyak wanita yang ahli kaligrafi, wanita biasanya tidak tahan menghadapi kesulitan, berbeda dengan pria yang biasanya lebih tabah, tekun, dan sabar.
Tulisan dapat pula dijadikan sebagai data pelacakan sebagaimana halnya tangan tangan, yang dapat menginformasikan siapa gerangan penulisnya. Seperti juga dengan sidik jari, tiada dua orang yang memiliki tulisan yang sama persis, sekalipun mereka itu saudara kembar.
Sebagai media komunikasi, aksarindah Islam dituntut kejelasan tulisan, huruf demi huruf, agar dapat dibaca dengan jelas sesuai dengan yang dimaksudkan oleh penulisnya.
2.  Media Ekspresi
Aksarindah Islam dapat pula dijadikan sebagai media ekspresi. Hal itu dibuktikan oleh beberapa pelukis papan atas Indonesia seperti: Ahmad Sadali, A. D. Pirous, Amri Yahya, Amang Rahman, HD. Sirojuddin AR, Abay D. Sabarna, Saiful Adnan, Abas Alibasyah, Fadjar Sidik, dan yang lainnya, termasuk maestro seni lukis Indonesia Affandi pernah juga membuat kaligrafi Islam. Walau itu adalah lafadz “Allah” yang ditempatkan di sisi atas bidang kanvasnya digabungkan dengan lukisan potret diri Affandi yang khas.
Sebagaimana media ekspresi lainnya, aksarindah yang ditorehkan di atas bidang kanvas tidak berhenti pada tulisan saja. Lebih dari itu mendapatkan tambahan elemen-elemen seni rupa pada umumnya, seperti elemen warna, tektur  dan garis. Pengaturan komposisi, irama, dan gelap terang. Unity atau kesatuan baik antara kesatuan elemen seni rupa, maupun  kesatuan tema, juga  mendapat perhatian dalam karya seni aksarindah Islam.
Sehubungan dengan itu, menurut A.D Pirous dalam buku karangan Ilham Khoiri R., “Al-quran dan Kaligrafi Arab”, menyatakan bahwa ketika kaligrafi itu dituliskan dengan tambahan emosi yang melebihi proporsinya sebagai alat komunikasi, maka ia akan memiliki proses tambah. Kaligrafi bisa menjadi karya yang memendam estetika yang mendalam. Sebagai karya seni bentuk kaligrafi akan terus berkembang dan tidak pernah selesai.
Sebagai seorang Muslim yang taat ada semacam keasyikan tersendiri yang dirasakan sewaktu menggoreskan Kalam Ilahi atau Sunnatan Nabi di dalam berkarya. Lebih khusuk lagi kalau itu sudah sampai ke nilai ibadah secara transendental. Setiap berkarya yang diniatkan sebagai ibadah membuat hati menjadi tenang tenteram dan tentunya diyakini mendapat pahala. Dampaknya adalah akan tercermin dalam setiap karya yang dihasilkan. Bagaimana pun juga setiap karya seni rupa (termasuk karya Aksarindah Islam) merupakan ekspresi atau ungkapan perasaan yang dalam dari pelukis atau aksarindernya.
Karya aksarindah Islam sudah mulai marak di tanah air, dan sudah digandrungi oleh perupa-perupa Muslim pada dasawarsa terakhir ini. Dan mulai diperhitungkan sebagai suatu karya seni rupa kontemporer sering dipamerkan baik dalam pameran bersama, maupun tunggal. Di forum Nasional ikut dilombahkan pada MTQ Nasional atau pada acara Hari-Hari Besar Islam, di tingkat Asean selalu diadakan peraduan Menulis Khat di Brunei Darussalam dan lomba tingkat internasional diadakan di Turki. Di berbagai tingkatan itu aksarinder Indonesia sering mendominasi kejuaraan minimal sampai kejuaraan tingkat Asean.  Semoga.
sumber: klik disini
 

 

KALIGRAFI MASJID SETU - BEKASI

kaligrafi pada dinding

HUBUNGI : TAUQOLY ABADI CIKARANG

JL.URIP SUMOHARJO ,DEKAT STASIUN LEMAHABANG

TELP. 081310841727 (SMS,,WA,TELP)

 HP   . 087879307902 (SMS,TELP)

Pengerjaan dekorasi yang digarap adalah pada bagian Dinding, mezanine/balkon masjid, serta bidang-bidang lainnya yang diperlukan. sesuai dengan permintaan. sehingga ruangan tampil menarik dan dinamis.






Hubungi Kami TauQoly Abadi Cikarang Pengelola Usaha : Abdul Basit Rangkuti Alamat : Jl. RAYA URIP SUMOHARJO .DEPAN STASIUN LEMAH ABANG.Kp. BTR RT 01/03 Desa Waluya Kec. Cikarang Utara Kab. Bekasi No Kontak : 087879307902 / 081310841727 pin BB : 51BDB8D9 WA :081310841727 Email : abuabdullahazzam77@gmail.com

Copy the BEST Traders and Make Money : http://ow.ly/KNICZ
Hubungi Kami TauQoly Abadi Cikarang Pengelola Usaha : Abdul Basit Rangkuti Alamat : Jl. RAYA URIP SUMOHARJO .DEPAN STASIUN LEMAH ABANG.Kp. BTR RT 01/03 Desa Waluya Kec. Cikarang Utara Kab. Bekasi No Kontak : 087879307902 / 081310841727 pin BB : 51BDB8D9 WA :081310841727 Email : abuabdullahazzam77@gmail.com

Copy the BEST Traders and Make Money : http://ow.ly/KNICZ

Monday, March 14, 2016

KALIGRAFI MASJID CIKARANG UTARA -BEKASI


Kaligrafi Dinding Masjid

Dengan tidak mengurangi kekhusukan dalam beribadah, keberadaan Kaligrafi pada dinding Masjid akan membuat masjid menjadi semakin megah, indah dan lebih sejuk. Kami adalah profesional di bidang ini dan kami berani memberikan garansi lebih di setiap karya kami.
Kami adalah profesional  di bidang kaligrafi yang sudah berpengalaman lebih dari 30 tahun terutama untuk wilayah kabupaten bekasi dan karawang
Teknik yang digunakan yaitu dengan menorehkan langsung pada permukaan dinding Masjid, menggunakan cat acrylic emultion dan kuas lukis secara manual. Isi atau konten tulisan dapat berisi Al Quran maupun Al Hadits sesuai permintaan anda. Adapun jenis khot dapat memilih sendiri dari tujuh jenis kaligrafi yang populer di Indonesia, yakni Khot Naskhi, Tsulusi, Riq'ah, Farisi, Diwani, Diwani Jali ataupun Kufi.

BIAYA

Biaya jasa pembuatan kaligrafi dinding masjid mulai Rp.300.000,-/meter lari (lebar tulisan maksimal 60 cm). Jika lebar di atas 60 cm maka harga dihitung Rp. 450.000,-/meter lari. Harga sudah termasuk biaya pengerjaan, bahan baku, transportasi, dll. Kecuali pengadaan stegger/scaffolding/ tangga/konstruksi yang merupakan tanggung jawab pihak masjid/musholla. Ketentuan harga tersebut adalah estimasi saja, untuk kepastian harganya bisa ditentukan jika sudah ada kepastian dan ukuran dari pihak masjid ataupun bisa ditentukan pada saat survey lokasi.

Untuk lebih jelasnya, silahkan hubung kami di 081310841727 (telp,sms,wa),087879307902(telp,sms) (Abdul basit), silahkan anda telpon atau sms, maka kami akan segera menghubungi anda.

Berikut beberapa contoh Kaligrafi masjid....